SAD 1.0.1 dapat di download disini..
Test Plan Dapat didownload disini
Rabu, 12 Oktober 2011
Rabu, 05 Oktober 2011
Software Architecture Document
untuk melihat Dokumen SAD tentang sistem informasi absensi berbasis mobile silahkan download disini.....
Software Requirements Specification
Dokument SRS memberikan gambaran dari detail spesifikasi kebutuhan software. Dokument SRS tentang Sistem Informasi Absensi yang kami buat dapat di download disini....
Kamis, 29 September 2011
Rabu, 21 September 2011
Project Charter
Selasa, 20 September 2011
Project Manager
Project
Manager adalah prinsip-prinsip dari management untuk melakukan
Planning,Staffing,Organizing,Controling,dan mengarahkan project atau
bertanggung jawab penuh atas project yang akan atau sedang berjalan.
Lingkup
IT Project Manager adalah sebagai berikut:
- Mengelola
dan supervisi atas pekerjaan dari proyek teknologi informasi dan
aktifitasnya dalam mencapai target dari perencanaan bisnis dan mengelola
serta mengawasi atas pembiayaan proyek IT.
- Mengelola
secara menyeluruh siklus pengembangan system dari awal sampai dengan
testing dan pelaksanaan.
- Mendifinisikan
pengukuran dari kemajuan proyek.
- Membuat
rencana proyek dan laporan kemajuan proyek
- Memimpin
rapat proyek untuk memastikan bahwa setiap problem yang ada dapat diselesaikan
dengan cepat dan efektif.
- Menjaga
hubungan yang baik antara unit bisnis dan IT, serta mengelola ekspetasi
dari bisnis dan berkompromi dalam proses negosiasi.
- Berkoordinasi
dengan pihak ketiga vendor yang terlibat dalam proyek pengembangan system.
- Bekerja
sama dengan team pengembangan untuk memastikan bahwa proyek selesai tepat
waktu dan dalam anggaran yang ada. Dan mengkoordinasikan seluruh
pencapaian proyek yang berhubungan dengan kebutuhan bisnis dan spefikasi
fungsi-fungsi teknis (seperti BRD, Spesifikasi fungsi, desain yang
terperinci, rencana pengetesan dan sebagainya).
- Memastikan
kepatuhan akan regulasi internal dan eksternal dan melindungi Bank dari
resiko operasional. Mengawasi seleuruh pengetesan dalam berbagai
tingkatan seperti SIT, UAT, OAT, SAT sesuai dengan skedul proyek.
System Analyst
Seorang
system analyst di satu sisi diharuskan memiliki keahlian dalam menganalisis
proses bisnis (problem domain) untuk dapat menghasilkan sebuah SRS
(software Requiremant Spesification) dan di sisi lain menguasai aspek
technical dan implementasinya dalam software aplikasi (solution domain) untuk
dapat menghasilkan DDD (Detailed Design Document).
System
Analyst:
Tugas:
1. Membangun/mengembangkan
software terutama pada tahap requirement, design dan sebagian dalam tahap
construction/implementation
2. Membuat dokumen
requiremant dan desain software berdasarkan proses bisnis customer/client
3. Membuat proposal dan
mempresentasikannya di hadapan stake holder / customer / client
4. Membuat desain database
bila aplikasi yang akan di bangun memerlukan database
5. Membangun/mengembangkan
framework/library untuk digunakan dalam pengembangan software oleh
programmer
Keahlian
yang Diperlukan:
1. Menguasai hal-hal yang
dikuasai programmer
2. Menguasai metode, best
practice pemprograman dan tool/pemodelan pemprograman seperti OOP, design
pattern, UML (kemampuan membangun/mendesain)
3. Menguasai SQL, ERD dan
RDBMS secara lebih mendalam
4. Memahami tentang
arsitektur aplikasi dan teknologi terkini
Sumber
http://amik-serang.blogspot.com/2010/02/pengembangan-software-development.html
Programmer
Programmer : Adalah orang atau tenaga pelaksana yang
mempunyai tugas untuk membuat dan menyiapkan program siap pakai.
Tahapan dalam programming
Dalam proes pembuatan sebuah program, seorang programmer biasanya menempuh beberapa tahap antara lain
1. Menulis Program
Setelah spesifikasi program selesai dipersiapkan, biasanya seorang programmer memulai dengan membuat flowchart secara detail. Kemudian dilakukan test kering (mentes program flowchart dengan data bikinan), jika tidak lagi terdapat kesalahan logika, barulah programmer memindahkan instruksi logis yang ada dalam flowchart kedalam statemen-statemen bahasa pemrograman (listing program).
Penulisan instruksi/statemen ini harus memperhatikan kaidah (sintaks) untuk setiap bahasa, karena masing-masing bahasa memiliki aturan penulisan yang berbeda-beda.
2. Kompiling dan Linking
Setelah listing program selesai ditulis dan dientry ke dalam media penyimpanan komputer, tahapan berikutnya adalah memeriksa aturan penulisan (sintaks program), proses ini disebut dengan “Compiling“. Bila terdapat kesalahan dalam listing program, komputer akan memberitahukan jenis dan posisi dimana kesalahan terjadi. Sedangkan jika tidak terdapat kesalahan, proses compile akan menghasilkan object program dalam bentuk bahasa mesin (mecine languange oriented).
Tahap berikutnya adalah menggabungkan object-object program tersebut agar terbentuk satu program utuh yang siap digunakan, proses ini disebut dengan “Linking”
3. Menjalankan program
Dengan asumsi bahwa baik data maupun programnya sudah dinyatakan benar (valid) maka program tersebut dapat dipergunakan untuk memproses data, menghasilkan laporan berdasarkan hasil proses yang dilakukan.
Dari tahapan kegiatan terebut di atas, programmer senantiasa selalu berusaha untuk menghasilkan program-program aplikasi yang spesifik (khusus), misalnya program aplikasi pengolah kata (Wordstar, Word, Word Perfect), program pengolah angka (Lotus 123, Exccel), hiburan (Game) dan lain sebagainya.
4. Pembuatan dokumentasi
Untuk mencegah segala kemungkinan yang tidak dinginkan dan juga untuk memudahkan pada programmer di dalam mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem maupun program, mutlak diperlukan dokumentasi yang lengkap. Setiap perubahan baik dari sistem maupun program harus dicatat dalam standard Documentation (sebuah metode pendokumentasian yang standard dalam sistem koputerisasi).
Setelah spesifikasi program selesai dipersiapkan, biasanya seorang programmer memulai dengan membuat flowchart secara detail. Kemudian dilakukan test kering (mentes program flowchart dengan data bikinan), jika tidak lagi terdapat kesalahan logika, barulah programmer memindahkan instruksi logis yang ada dalam flowchart kedalam statemen-statemen bahasa pemrograman (listing program).
Penulisan instruksi/statemen ini harus memperhatikan kaidah (sintaks) untuk setiap bahasa, karena masing-masing bahasa memiliki aturan penulisan yang berbeda-beda.
2. Kompiling dan Linking
Setelah listing program selesai ditulis dan dientry ke dalam media penyimpanan komputer, tahapan berikutnya adalah memeriksa aturan penulisan (sintaks program), proses ini disebut dengan “Compiling“. Bila terdapat kesalahan dalam listing program, komputer akan memberitahukan jenis dan posisi dimana kesalahan terjadi. Sedangkan jika tidak terdapat kesalahan, proses compile akan menghasilkan object program dalam bentuk bahasa mesin (mecine languange oriented).
Tahap berikutnya adalah menggabungkan object-object program tersebut agar terbentuk satu program utuh yang siap digunakan, proses ini disebut dengan “Linking”
3. Menjalankan program
Dengan asumsi bahwa baik data maupun programnya sudah dinyatakan benar (valid) maka program tersebut dapat dipergunakan untuk memproses data, menghasilkan laporan berdasarkan hasil proses yang dilakukan.
Dari tahapan kegiatan terebut di atas, programmer senantiasa selalu berusaha untuk menghasilkan program-program aplikasi yang spesifik (khusus), misalnya program aplikasi pengolah kata (Wordstar, Word, Word Perfect), program pengolah angka (Lotus 123, Exccel), hiburan (Game) dan lain sebagainya.
4. Pembuatan dokumentasi
Untuk mencegah segala kemungkinan yang tidak dinginkan dan juga untuk memudahkan pada programmer di dalam mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem maupun program, mutlak diperlukan dokumentasi yang lengkap. Setiap perubahan baik dari sistem maupun program harus dicatat dalam standard Documentation (sebuah metode pendokumentasian yang standard dalam sistem koputerisasi).
Data Dokumentator
Data dokumentator adalah jenis yang antara lain berupa :
faktur, jurnal , surat-surat , notulen
hasil rapat , memo atau dalam bentuk laporan program.Data dokumentator apa dan
kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu
kejadian. Data dokumentator dalam penelitian dapat menjadi bahan atau dasar
analisis datayang kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan
analisis dokumen yang dikenal dengan content analysis.Data dokumentator yang
dihasilkan melalui content analysis antara lain berupa : kategori isi , telaah
dikumen , pemberian kode , berdaasarkan karakteristikkejadian atau transaksi.
Software Tester
Software Tester dan Dokumen
Makanan sehari-hari seorang software tester adalah
dokumen. Berkutat dengan dokumen-dokumen adalah hal yang biasa dan lumrah,
karena tanpa dokumen, software tester tidak dapat membuat test
scenario yang baik. Dokumen apa saja yang dibutuhkan oleh software
tester :
1. SRS (System Requirement Specification) adalah
dokumen yang menyediakan panduan mengenai spesifikasi requirement sistem
yang diinginkan oleh client/user secara lengkap terhadap suatu
bagian/keseluruhan aplikasi. Di dalam SRS ini terdapat bahasan mengenai use
case description, level, included form, extend, primary actor, precondition,
scope, dan sebagainya.
2. SAD (Software Architecture Document) adalah
dokumen yang menggambarkan desain arsitektur (flow process) secara
umum dari modul yang ada dalam sebuah sistem. SAD memuat spesifikasi yang lebih
rinci dari dokumen SRS. Di dalam SAD ini terdapat bahasan mengenai overview
software, references, architectural representation (screen map, CS Management,
Flow chart, database model, sequence diagram, dan class
diagram), architectural goals dan constraints, use-case view,
logical view, process view, deployment view serta size and performance.
Dari semua dokumen inilah si software tester kemudian
akan mengetahui seperti apa sistem yang akan di testing. Setelah mengetahui
proses bisnis dari sistemnya, maka software tester harus
membuat test case yang terdiri dari langkah-langkah pengetesan
terhadap sistem yang dibagi-bagi kedalam tiap modul/unit sistem. Disinilah
kreatifitas dan imajinasi seorang software tester diperlukan,
yaitu ketika mereka harus membuat skenario test dari sistem
yang belum pernah mereka sentuh sebelumnya. Atau lebih tepatnya jika dapat
digambarkan, software tester harus dapat mentransfer seluruh
‘isi kepala’ business analyst atausystem analyst mengenai
sistem tersebut ke dalam pikiran/otak mereka. Bisa dibayangkan betapa sulitnya
tugas ini bukan?
Tahapan Testing/ Testing Life Cycle
1. Start –> review test case
2. Perform testing : pengetesan test case yang biasanya di
awali dengan smoke test (pengetesan tanpa prosedur dalam test case, hanya
berdasarkan pengetahuan software tester secara umum saja), lalu kemudian di
lanjutkan dengan execution test (yang menggunakan test case). Tujuan dari smoke
test ini adalah untuk meminimalisasikan jumlah error apalagi error yang
bersifat trivial (salah penulisan, warna atau posisi button/tulisan/form, dan
bug-bug kecil lainnya) sebelum execution test.
3. Review and Verify test result, yaitu pelaporan hasil
testing kepada team developer.
4. Do Bug fixing, dimana bug-bug atau error yang ditemukan
dalam sistem akan di perbaiki oleh developer.
5. Re-test and Regression testing, yaitu testing yang
dilakukan setelah bug fixing.
6. Produce validation report and release note, yaitu
pelaporan kepada developer ketika sistem sudah dinyatakan bersih dari bug.
7. UAT (user acceptance test) yaitu test case yang dibuat
untuk kemudian di test oleh end user sistem tersebut.
Designer System
Tugas Desaigner System antara lain :
1. Mengenal permasalahan
Sebelum kita memecahkan permasalahan, pertama kali kita harus mengetahui secara mendetail permasalahan yang ada. Untuk itu harus diperhatikan semua ketentuan - ketentuan dan syarat-syarat yang diminta dalam proses pengolahan datanya.
2. Menganalisa permasalah
Langkah selanjutnya adalah menganalisa permasalahan sesuai dengan deskripsi yang ada untuk memperoleh pemecahan yang logis dan efisien.
3. Membuat rancangan sistem
Jika metode pemecahan masalah telah diperoleh, selanjutnya dilakukan proses persiapan rancangan sistem yang meliputi :
a. Deskripsi pekerjaan, yang memuat keterangan umum mengenai suatu persoalan dan apa yang akan dihasilkan dari program tersebut.
b. System Flowchart, memuat keterangan yang menunjukkan tahap proses pelaksanaan kegiatan. Antara lain menunjukkan input dan output proses, media yang akan dipergunakan dalam proses pengolahan data dan lain sebagainya.
c. Input layout, memuat keterangan tentang struktur file yang dipergunakan sebagai input.
d. Output layout, memuat keterangan tentang struktur file yang dipergunakan sebagai output.
e. Processing specification, memuat keterangan tentang ketentuan proses, rumus-rumus yang digunakan, syarat-syarat dan tindakan yang berhubungan dengan suatu kondisi dalam pengolahn data.
Sebelum kita memecahkan permasalahan, pertama kali kita harus mengetahui secara mendetail permasalahan yang ada. Untuk itu harus diperhatikan semua ketentuan - ketentuan dan syarat-syarat yang diminta dalam proses pengolahan datanya.
2. Menganalisa permasalah
Langkah selanjutnya adalah menganalisa permasalahan sesuai dengan deskripsi yang ada untuk memperoleh pemecahan yang logis dan efisien.
3. Membuat rancangan sistem
Jika metode pemecahan masalah telah diperoleh, selanjutnya dilakukan proses persiapan rancangan sistem yang meliputi :
a. Deskripsi pekerjaan, yang memuat keterangan umum mengenai suatu persoalan dan apa yang akan dihasilkan dari program tersebut.
b. System Flowchart, memuat keterangan yang menunjukkan tahap proses pelaksanaan kegiatan. Antara lain menunjukkan input dan output proses, media yang akan dipergunakan dalam proses pengolahan data dan lain sebagainya.
c. Input layout, memuat keterangan tentang struktur file yang dipergunakan sebagai input.
d. Output layout, memuat keterangan tentang struktur file yang dipergunakan sebagai output.
e. Processing specification, memuat keterangan tentang ketentuan proses, rumus-rumus yang digunakan, syarat-syarat dan tindakan yang berhubungan dengan suatu kondisi dalam pengolahn data.
Langganan:
Postingan (Atom)