Kamis, 29 September 2011

Rabu, 21 September 2011

Project Charter


Project Charter rev 2.0 .doc
silahkan download disini..

Project Charter rev 1.0 .doc
silahkan download disini..

Sistem Informasi Absensi Berbasis Mobile.ppt
silahkan download disini..

Selasa, 20 September 2011

Project Manager




Project Manager adalah prinsip-prinsip dari management untuk melakukan Planning,Staffing,Organizing,Controling,dan mengarahkan project atau bertanggung jawab penuh atas project yang akan atau sedang berjalan.

Lingkup IT Project Manager adalah sebagai berikut:
  • Mengelola dan supervisi atas pekerjaan dari proyek teknologi informasi dan aktifitasnya dalam mencapai target dari perencanaan bisnis dan mengelola serta mengawasi atas pembiayaan proyek IT.
  • Mengelola secara menyeluruh siklus pengembangan system dari awal sampai dengan testing dan pelaksanaan.
  • Mendifinisikan pengukuran dari kemajuan proyek.
  • Membuat rencana proyek dan laporan kemajuan proyek
  • Memimpin rapat proyek untuk memastikan bahwa setiap problem yang ada dapat diselesaikan dengan cepat dan efektif.
  • Menjaga hubungan yang baik antara unit bisnis dan IT, serta mengelola ekspetasi dari bisnis dan berkompromi dalam proses negosiasi.
  • Berkoordinasi dengan pihak ketiga vendor yang terlibat dalam proyek pengembangan system.
  • Bekerja sama dengan team pengembangan untuk memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu dan dalam anggaran yang ada. Dan mengkoordinasikan seluruh pencapaian proyek yang berhubungan dengan kebutuhan bisnis dan spefikasi fungsi-fungsi teknis (seperti BRD,  Spesifikasi fungsi, desain yang terperinci, rencana pengetesan dan sebagainya).
  • Memastikan kepatuhan akan regulasi internal dan eksternal dan melindungi Bank dari resiko operasional. Mengawasi seleuruh pengetesan dalam berbagai tingkatan seperti SIT, UAT, OAT, SAT sesuai dengan skedul proyek.

System Analyst




Seorang system analyst di satu sisi diharuskan memiliki keahlian dalam menganalisis proses bisnis (problem domain) untuk dapat menghasilkan sebuah SRS (software Requiremant Spesification) dan di sisi lain menguasai aspek technical dan implementasinya dalam software aplikasi (solution domain) untuk dapat menghasilkan DDD (Detailed Design Document).

System Analyst:
Tugas:
1.     Membangun/mengembangkan software terutama pada tahap requirement, design dan sebagian dalam tahap construction/implementation
2.     Membuat dokumen requiremant dan desain software berdasarkan proses bisnis customer/client
3.     Membuat proposal dan mempresentasikannya di hadapan stake holder / customer / client
4.     Membuat desain database bila aplikasi yang akan di bangun memerlukan database
5.     Membangun/mengembangkan framework/library untuk digunakan dalam pengembangan software oleh      programmer
Keahlian yang Diperlukan:
1.     Menguasai hal-hal yang dikuasai programmer
2.     Menguasai metode, best practice pemprograman dan tool/pemodelan pemprograman seperti OOP, design pattern, UML (kemampuan membangun/mendesain)
3.     Menguasai SQL, ERD dan RDBMS secara lebih mendalam
4.     Memahami tentang arsitektur aplikasi dan teknologi terkini
Sumber http://amik-serang.blogspot.com/2010/02/pengembangan-software-development.html

Programmer


Programmer : Adalah orang atau tenaga pelaksana yang mempunyai tugas untuk membuat dan menyiapkan program siap pakai.



Tahapan dalam programming
Dalam proes pembuatan sebuah program, seorang programmer biasanya menempuh beberapa tahap antara lain

1. Menulis Program
Setelah spesifikasi program selesai dipersiapkan, biasanya seorang programmer memulai dengan membuat flowchart secara detail. Kemudian dilakukan test kering (mentes program flowchart dengan data bikinan), jika tidak lagi terdapat kesalahan logika, barulah programmer memindahkan instruksi logis yang ada dalam flowchart kedalam statemen-statemen bahasa pemrograman (listing program).
Penulisan instruksi/statemen ini harus memperhatikan kaidah (sintaks) untuk setiap bahasa, karena masing-masing bahasa memiliki aturan penulisan yang berbeda-beda.
2. Kompiling dan Linking
Setelah listing program selesai ditulis dan dientry ke dalam media penyimpanan komputer, tahapan berikutnya adalah memeriksa aturan penulisan (sintaks program), proses ini disebut dengan “Compiling“. Bila terdapat kesalahan dalam listing program, komputer akan memberitahukan jenis dan posisi dimana kesalahan terjadi. Sedangkan jika tidak terdapat kesalahan, proses compile akan menghasilkan object program dalam bentuk bahasa mesin (mecine languange oriented).
Tahap berikutnya adalah menggabungkan object-object program tersebut agar terbentuk satu program utuh yang siap digunakan, proses ini disebut dengan “Linking”
3. Menjalankan program
Dengan asumsi bahwa baik data maupun programnya sudah dinyatakan benar (valid) maka program tersebut dapat dipergunakan untuk memproses data, menghasilkan laporan berdasarkan hasil proses yang dilakukan.
Dari tahapan kegiatan terebut di atas, programmer senantiasa selalu berusaha untuk menghasilkan program-program aplikasi yang spesifik (khusus), misalnya program aplikasi pengolah kata (Wordstar, Word, Word Perfect), program pengolah angka (Lotus 123, Exccel), hiburan (Game) dan lain sebagainya.
4. Pembuatan dokumentasi
Untuk mencegah segala kemungkinan yang tidak dinginkan dan juga untuk memudahkan pada programmer di dalam mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem maupun program, mutlak diperlukan dokumentasi yang lengkap. Setiap perubahan baik dari sistem maupun program harus dicatat dalam standard Documentation (sebuah metode pendokumentasian yang standard dalam sistem koputerisasi).

Data Dokumentator




Data dokumentator adalah jenis yang antara lain berupa : faktur, jurnal , surat-surat  , notulen hasil rapat , memo atau dalam bentuk laporan program.Data dokumentator apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian. Data dokumentator dalam penelitian dapat menjadi bahan atau dasar analisis datayang kompleks yang dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen yang dikenal dengan content analysis.Data dokumentator yang dihasilkan melalui content analysis antara lain berupa : kategori isi , telaah dikumen , pemberian kode , berdaasarkan karakteristikkejadian atau transaksi.

Software Tester


Software Tester dan Dokumen

Makanan sehari-hari seorang software tester adalah dokumen. Berkutat dengan dokumen-dokumen adalah hal yang biasa dan lumrah, karena tanpa dokumen, software tester tidak dapat membuat test scenario yang baik. Dokumen apa saja yang dibutuhkan oleh software tester :

1. SRS (System Requirement Specification) adalah dokumen yang menyediakan panduan mengenai spesifikasi requirement sistem yang diinginkan oleh client/user secara lengkap terhadap suatu bagian/keseluruhan aplikasi. Di dalam SRS ini terdapat bahasan mengenai use case description, level, included form, extend, primary actor, precondition, scope, dan sebagainya.
2. SAD (Software Architecture Document) adalah dokumen yang menggambarkan desain arsitektur (flow process) secara umum dari modul yang ada dalam sebuah sistem. SAD memuat spesifikasi yang lebih rinci dari dokumen SRS. Di dalam SAD ini terdapat bahasan mengenai overview software, references, architectural representation (screen map, CS Management, Flow chart, database model, sequence diagram, dan class diagram), architectural goals dan constraints, use-case view, logical view, process view, deployment view serta size and performance.

Dari semua dokumen inilah si software tester kemudian akan mengetahui seperti apa sistem yang akan di testing. Setelah mengetahui proses bisnis dari sistemnya, maka software tester harus membuat test case yang terdiri dari langkah-langkah pengetesan terhadap sistem yang dibagi-bagi kedalam tiap modul/unit sistem. Disinilah kreatifitas dan imajinasi seorang software tester diperlukan, yaitu ketika mereka harus membuat skenario test dari sistem yang belum pernah mereka sentuh sebelumnya. Atau lebih tepatnya jika dapat digambarkan, software tester harus dapat mentransfer seluruh ‘isi kepala’ business analyst atausystem analyst mengenai sistem tersebut ke dalam pikiran/otak mereka. Bisa dibayangkan betapa sulitnya tugas ini bukan?

Tahapan Testing/ Testing Life Cycle

1. Start –> review test case
2. Perform testing : pengetesan test case yang biasanya di awali dengan smoke test (pengetesan tanpa prosedur dalam test case, hanya berdasarkan pengetahuan software tester secara umum saja), lalu kemudian di lanjutkan dengan execution test (yang menggunakan test case). Tujuan dari smoke test ini adalah untuk meminimalisasikan jumlah error apalagi error yang bersifat trivial (salah penulisan, warna atau posisi button/tulisan/form, dan bug-bug kecil lainnya) sebelum execution test.
3. Review and Verify test result, yaitu pelaporan hasil testing kepada team developer.
4. Do Bug fixing, dimana bug-bug atau error yang ditemukan dalam sistem akan di perbaiki oleh developer.
5.  Re-test and Regression testing, yaitu testing yang dilakukan setelah bug fixing.
6. Produce validation report and release note, yaitu pelaporan kepada developer ketika sistem sudah dinyatakan bersih dari bug.
7. UAT (user acceptance test) yaitu test case yang dibuat untuk kemudian di test oleh end user sistem tersebut.

Designer System

Tugas Desaigner System antara lain :



1. Mengenal permasalahan
Sebelum kita memecahkan permasalahan, pertama kali kita harus mengetahui secara mendetail permasalahan yang ada. Untuk itu harus diperhatikan semua ketentuan - ketentuan dan syarat-syarat yang diminta dalam proses pengolahan datanya.
2. Menganalisa permasalah
Langkah selanjutnya adalah menganalisa permasalahan sesuai dengan deskripsi yang ada untuk memperoleh pemecahan yang logis dan efisien.
3. Membuat rancangan sistem
Jika metode pemecahan masalah telah diperoleh, selanjutnya dilakukan proses persiapan rancangan sistem yang meliputi :
a. Deskripsi pekerjaan, yang memuat keterangan umum mengenai suatu persoalan dan apa yang akan dihasilkan dari program tersebut.
b. System Flowchart, memuat keterangan yang menunjukkan tahap proses pelaksanaan kegiatan. Antara lain menunjukkan input dan output proses, media yang akan dipergunakan dalam proses pengolahan data dan lain sebagainya.
c. Input layout, memuat keterangan tentang struktur file yang dipergunakan sebagai input.
d. Output layout, memuat keterangan tentang struktur file yang dipergunakan sebagai output.
e. Processing specification, memuat keterangan tentang ketentuan proses, rumus-rumus yang digunakan, syarat-syarat dan tindakan yang berhubungan dengan suatu kondisi dalam pengolahn data.